Pengertian, Istilah, Faktor dan Tanda Persalinan

A.    Pengertian Persalinan
Persalinan atau partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat – alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. (Sarwono,2005)
Persalinan adalah membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi padakehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (icesmi,margareth,2013)
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi karena cukup bulan (36-42 minggu) dan bersifat spontan kurang dari 18 jam tanpa ada faktor penyulit dan komplikasi baik bagi ibu maupun janin. (Yongki dkk, 2012)
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi dan kekuatan yang teratur.(Rohani,2011)

B.     Istilah yang berhubungan dengan partus
-          Menurut cara persalinan :
Persalinan biasa (normal) atau disebut partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenanga ibu sendiri tanpa bantuan  alat – alat serta tidak melukai ibu ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Partus luar biasa (abnormal) adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat –alat atau melalui dinding perut dengan operasi sectio caesaria (sc). (Rohani,2011)
-          Menurut usia kehamilan
1.      Abortus : terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable), berat janin dibawah 1000gr, atau usia kehamilan dibawah 28 minggu. (Rohani,2011)
2.      Partus immaturus, partus yang terjadi saat usia 20 – 28 minggu dengan berat janin 500-1000 gram.
3.      Partus prematurus partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram atau tua kehamilan 28 – 36 minggu.
4.      Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500gr.
5.      Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan, janin disebut postmatur.
6.      Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat

C.     Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
1.      Power ( tenaga yang mendorong anak yaitu, his dan tenaga mengejan)
2.      Passage / jalan lahir / panggul (tulang dan jaringan lunak pada panggul ibu)
3.      Passager ( fetus )

D.    Tanda Tanda Persalinan
Persalinan dimulai bila ibu sudah dalam inpartu ( saat uterus berkontraksi menyebabkan perubahan pada serviks membuka dan menipis ), berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain : perasaan distensi berkurang (lightening), perubahan serviks, persalinan palsu, ketuban pecah, blood show, lonjakan energi, gangguan pada saluran cerna. ( Icesmi, 2013)
Tanda – tanda :
1.      Terjadi lightening. Menjelang minggu ke 36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada multigravida, tanda ini tidak begitu kelihatan.
Mulai menurunnya bagian terbawah bayi ke pelvis terjadi sekitar 2 minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi telah turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman, selain napas pendek pada trimester 3, ketidaknyamanan disebabkan karena adanya tekanan bagian terbawah pada struktur daerah pelvis, secara spesifik akan mengalami hal berikut.
a.       Kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan ekspansi berkurang, sehingga frekuensiberkemih meningkat
b.      Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada syaraf yang melewati foramen obturator yang menuju kaki, menyebabkan sering terjadi kram kaki
c.       Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena menyebabkan terjadinya odema karena bagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali dari bagian bawah tubuh
2.       Terjadinya his permulaan. Sifat his permulaan (palsu) adalah
a.       Rasa nyeri ringan dibagian bawah
b.      Datang tidak teratur
c.       Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
d.      Durasi pendek
e.       Tidak bertambah jika beraktifitas
3.      Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
4.      Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
5.      Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah kadang bercampur darah (bloody show). Dengan mendekatnya persalinan , maka serviks menjadi matang dan lembut, serta terjadi obliterasi serviks dan kemungkinan sedikit dilatasi.
            Persalinan dibagi menjadi 4 kala :
a)         Kala I
Kala 1 atau dinamakan kala pembukaan. Pada kala ini dimulai saat serviks membuka sampai pembukaan lengkap (10 cm ). (Icesmi,2013)
Kala 1 ditandai dengan kontraksi uterus yang kuat dan semakin lama frekuensinya semakin sering. (Yongki dkk,2012)
Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :
1.      Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran 3cm
2.      Fase aktif : pada fase ini frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 kali dalam waktu 10 menitdan berlangsung selama 40 detik atau lebih), serviks membuka dari 4ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10 cm), terjadi penurunan bagian terbawah janin. (Icesmi, 2013)
Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
-          Fase akselerasi. Dalam waktu 2jam pembukaan 3cm menjadi 4cm
-          Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9cm
-          Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat kembali. Dalm waktu 2 jam pembukaan dari 9 menjadi lengkap (10cm)
Fase – fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multi gravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada primigravida dan multigravida. Pada yang pertama ostium uteri internum akan membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada multigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama.
Kala 1 selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala 1 berlangsung kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira – kira 7 jam. (Sarwono, 2005)
Pada kala ini kondisi ibu dan bayi harus dicatat secara seksama meliputi denyut jantung janin, frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, nadi, pembukaan serviks, tekanan darah, temperatur, produksi urine, protein dan aseton. ( Icesmi,2013)

b)        Kala II
Kala ini dimulai dengan pembukaan lengkap (10cm)sampai janin lahir. Lama kala II 1 – 2 jam. (Yongki dkk, 2012). Pada primigravida kala II berlangsung rata – rata 1,5 jam dan pada multipara rata – rata 0,5 jam. (Sarwono, 2005)

c)         Kala III
Proses ini dimulai dari setelah janin lahir sampai pengeluaran plasenta, lamanya proses ini harus kurang dari 30 menit. (Yongki dkk,2012). Biasanya plasenta lepas dalam 6 – 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah. (Sarwono, 2013)
Tanda pelepasan plasenta : uterus menjadi bundar, perdarahan sekonyong – konyong, tali pusat yang lahir memanjang, fundus uteri naik. (Icesmi,2013).

d)        Kala IV
Kala pengawasan. Saat yang paling kritis pada ibupasca melahirkan adalahnpada masa post partum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu akibat perdarahan. Kematian ibu pasca persalinan biasanya terjadi dalam 6 jam post partum. Hal ini disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan eklampsia post partum. Selam kala IV pemantauan dilakukan 15 menit pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit kedua setelah persalinan. (Yongki dkk, 2012).
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah proses tersebut.
Observasi yang harus dilakukan pada kala IV
1.      Tingkat kesadaran
2.      Pemeriksaan tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
3.      Kontraksi uterus
4.      Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500cc. ( Rohani, 2011)
Asuhan dan pemantauan kala IV
1.      Lakukan rangsang taktil (seperti pemijatan) pada uterus, untuk merangsang uterus berkontraksi
2.      Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang antara pusat dan fundus uteri
3.      Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
4.      Periksa perineum dari perdarahan aktif (laserasi atau episiotomi)
5.      Evaluasi kondisi ibu secara umum
6.      Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala IV persalinan di halaman belakang partograf segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
Hal – hal yang perlu dipantau selama dua jam pertama pascapersalinan
1.      Pantau tekanan darah, nadi, tfu, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua pada kala IV
2.      Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras, setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua kala IV
3.      Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali pada jam kedua pascapersalinan
4.      Nilai perdarahan, periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
5.      Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus, juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus menjadi lembek
Bagikan melalui media sosial
Atau
Bagikan dengan tautan
Posting Komentar